@TALMNA

Lakukanlah apa yang ingin kamu lakukan,.,.,
Buatlah harimu selalu menyenangkan,.,.,

Cari Di Sini

Jr. Info

Semua link download yang ada disini, ngga' ada maksud selain untuk memudahkan pencarian teman-teman. Talmna ngga' bertanggungjawab bilamana ada link yang udah mati/nggak bisa di download lagi. Semua link download disini adalah link yang udah Talmna coba dan sukses. Terima kasih.

Jumat, 11 Desember 2009

By Tante

     Pemberantasan korupsi di negara ini memang masih jauh dari mengembirakan. Dalam laporan Transparency International Indonesia (TII), 7 Nevember lalu, skor Indonesia pada Indeks 2009 adalah 2,8 (dalam skala 0-10). Itu hanya naik sedikit, yakni 0,2 dibanding tahun lalu. Kenaikan itu berkat kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan reformasi di Departemen Keuangan. Namun, secara umum citra Indonesia dalam bidang korupsi masih buruk.
     Dari sepuluh negara di Asia Tenggara, Indonesia berada di peringkat lima. Indonesia kalah jauh dari Singapura yang berada di peringkat satu dengan skor 9,2, Brunei (5,5), Malaysia (4,5), dan Thailand (3,4). Indonesia hanya sedikit lebih baik dari Vietnam (2,7), Filipina (2,4), dan Kamboja (2) serta Laos (2). Di level dunia, Indonesia berada di peringkat 111 dari 180 negara. Indonesia hanya lebih baik dibandingkan negara yang berkonflik seperti Somalia (1,1), Afghanistan (1,3), Myanmar (1,5), Sudan (1,5) dan Irak (1,5).
     Dari data-data di atas, terasa penting sekali peringatan Hari Antikorupsi Dunia digelar secara besar-besaran. Ini merupakan bagian dari kampanye agar setiap warga negara sadar bahwa korupsi telah menggerogoti negara sedemikian rupa, nggak hanya membuat kita lemah secara ekonomi dan meningkatkan ketegangan sosial, juga mengakibatkan wajah kita buruk di level internasional. Tapi rupanya rencana aksi besar-besaran memperingakati Hari Antikorupsi Dunia beberapa hari terakhir telah bergeser dari isu pemberantasan korupsi ke isu polotik.
     Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam sejumlah kesempatan sejak Jumat (4/12) lalu tercatat sudah tiga kali mengatakan, aksi massa itu bertujuan untuk menjatuhkan dirnya dari kekuasaan! Seperti kita tahu kemudian, isu ini bener-bener beralih menjadi isu politik. Tokoh-tokoh penggerak “Gerakan Indonesia Bersih” menuding presiden terlalu berlebihan dalam bereaksi.
     Di lain pihak, kubu presiden memberikan pembelaan dengan menyatakan, pernyataan presiden merupakan peringatan dini kapada pihak-pihak yang hendak menunggangi aksi damai itu untuk tujuan politik tertentu, agar segera menghentikan niatnya. Aparat keamanan, tentara dan polisi, pun meningkatkan kesiagaan sebagai antisipasi kerusuhan atau apa yang diingatkan presiden, nggak mengarah pada tujuan menjatuhkan pemerintahan.
     Sungguh ini kita sayangkan. Masyarakat sisuguhi pro dan kontra pernyataan presiden, dan juga gambar-gambar aparat keamanan dalam kondisi siaga, lengkap dengan senjata, seakan sesuatu yang gawat bakal terjadi. Sedangkan gaung kempanye pemberantasan korupsi perlahan menjadi senyap.

0 Ocehan:

Posting Komentar

Jr. Translate

Cerita Kamu

Jr. Favorit

Last

Buddy

FB