Jr. Info
Minggu, 20 Desember 2009
Istilah emo mungkin nggak asing lagi di telinga. Musik emo, gaya pakaian emo, potongan rambut emo, bahkan gaya hidup emo. Istilah emo sendiri adalah singkatan dari kata ‘emotional’ (emosional). Nggak hanya dari bentuk sebuah sikap, namun juga fashion yang terpengaruh dari musik emo (emocore). Emocore adalah perpaduan dari hardcore dan musik punk yang sangat populer di Washington DC pada akhir era 80-an. Budaya emo akhirnya terus berkembang antara dekade 90-an hingga 2000-an hinnga mencapai popularitasnya saat ini.
Pada perkembangannya, istilah emocore yang merupakan kependekan dari emotional hadcore. Digunakan untuk menggambarkan penampilan band-band di Washington DC yang sangat emosioal misalnya Rites of Spring, Embrace, ato Moss Icon. Di pertengahan 90-an, istilah emo mulai merujuk pada genre indie yang mendapatkan pengaruh dari Fugazi yang dianggap sebagai emo first wave. Band-band seperti Sunny Day Real Estate dan Texas is the Reason menunjukan emo indie rock yang lebih menunjukan melodi mereka daripada kekacauannya.
Yang saat ini sedang populer adalah band-band seperti Fall Out Boy, My Chemical Romance, Panic at the Disco, dan Paramore yang juga disebut sebagai band emo walaupun gaya musik mereka memang cukup berbeda dengan band-band emo sebelumnya. Namun emo sepertinya telah berkembang jauh melaupaui dunia musik aja. Emo sekarang malah lebih sering dihubungkan dengan fashion daripada musik.
Istilah emo ini kadang kala langsung dirujuk pada jeans ketat yang dipakai cowo’ dan cewe’, poni rambut yang panjang dan disisir ke satu sisi wajah dan menutupi salah satu ato malah kedua mata. Potongan rambutnya lurus, kaos ketat (biasanya sich berlengan pendek) bertuliskan nama-nama band emo, ikat pinggang berkepala besar, sepatu kanvas ato sepatu hitam yang sering kali nampak tua dan lusuh, dilengkapi dengan kaca mata berbingkai hitam tebal. Gaya berpakai ini disebut dengan istilah fad.
0 Ocehan:
Posting Komentar