Jr. Info
Sabtu, 28 November 2009
Perayaan hari besar Idul Adha memberikan makna yang mendalam bafi kita semua. Merayakan hari kurban di tengah-tengah kondisi bangsa yang sedang dilanda krisis kepercayaan, mengingatkan kita untuk salalu berteguh dan kuat bersatu meredam fejolak negeri. Gejolak yang belom tiada henti di tengah proses penegakan hukum kita, semoga nggak menyurutkan niat baik sebagian besar anak bangsa ini untuk membangun negeri yang semakin baik.
Perbedaan yang muncul di antara lembaga hukum kita, kepolisian, kejaksaan, dengan KPK (Komisi Pemberantas Korupsi), di awal pemerintahan yang baru yang masih kesulitan energi, pangan dan finansial, hendaklah justru menjadi pengingat kita semua untuk tetep salalu mengedepankan kebersaan.
Semboyan negara kita Bhinneka Tunggal ika, bahwa meski kita terdiri dari berbagai suku tapi tetep satu, harus selalu menjiwai kehidupan negeri ini. Apalagi, pesta demokrasi baru saja kita lalui.
Karnanya situasi kondusif, dan dengan momentum Idul Adha, perlu dijaga jangan sampai ada orang atau kelompok yang bermain di air keruh, terutama untuk kepentingan pilitik. Dengan semangat Idul kurban, kita senantiasa diharapkan untuk berbuat amal kebaikan bagi bangsa dan negeri kita tercinta. Di tengah situasi karut marut politik dan perekonomian yang kurang bersabat, kita semua harus bisa meminimalkan kepentingan polotik tertentu, terutama yang bisa menghambat perkembangan negara dan memecah belah bangsa.
Dalam situasi seperti ini, kita semua justru dituntut untuk mencari solusi yang terbaik demi kemaslahatan kita bersama. Di sisi lain, pemerintah diharapkan pula secara bersungguh-sungguh, berbuat kongkret serta tegas dalam bertindak. Dalam situasi yang kurang menguntungkan akhir-akhir ini, para pemimpin bangsa perlu mengedepankan kepentingan rakyat banyak. Bukan kepentingan orang per orang atau golongannya saja.
Dalam situasi seperti saat ini, kita membutuhkan contoh keteladanan dari para pemimpin bangsa. Contoh tersebut, haruslah contoh riil dan bukan sekedar contoh lisan yang diungkapkan dengan kata-kata. Memberikan contoh riil sungguh sangat beratnya, apalagi ada tantangan dengan kepentingan diri. Hidup ini, ibarat kegiatan belajar mengajar. Sang guru yang baik harus bisa memberikan contoh soal yang baik bagi muridnya.
Lewat perayaan hari kurban, penting bagi kita semua untuk menanamkan pada diri sendiri dan generasi penerus agar senantiasa menegakkan ibadah dan berkorban untuk kepentingan yang lebih besar. Bentuk keteladanan seperti itu, telah diberikan para Nabi, misalnya Nabi Ayub yang mencontohkan kesabaran, Nabi Sulaiman mencontohkan kesyukuran. Puncak keteladanan itu adalah kesyukuran dan tugas kita mencari jawaban dari kesyukuran itu. Bukan hanya memunculkan persoalan baru atas pesoalan yang ada.
Momentum Idul Adha ini bisa kita jadikan pelajaran untuk bersabar dan menganggap bahwa persoalan menjadi bagian dari proses pembelajaran dalam hidup, sehingga ilmu kita semakin bertambah.
Selain itu, dalam kondisi seperti saat ini, meningkatkan persaudaraan diantara kita adalah soluso terbaik. Menurut ajaran Rasululah, dalam persaudaraan harus dapat meleburkan berbagai kepentingan pribadi dan kelompok dalam wadah kebersaam, persatuan dan kesatuan. Dalam wadah tersebut, beragam suku dan kabilah, warna kulit dan ras, hidup secara rukun dan damai, tanpa merasa dibeda-bedakan.
0 Ocehan:
Posting Komentar