Jr. Info
Selasa, 17 November 2009
Sejak diluncurkan 11 hari lalu, Gerakan 1.000.000 Facebookers Dukung Chandra Hamzah dan Bibit Samad Rianto, hingga jam 18.00 kemarin telah memiliki 1.197.772 anggota. Artinya gerakan moral dunia maya yang diprakarsai oleh Usman Yasin, seorang dosen Universitas Muhammadiyah Bengkulu ini memperoleh dukungan yang signifikan yakni sekitar 100 ribu orang per hari.
Penambahan anggota gerakan ini di facebook, situs jejaringan sosial asal Amerika Serikat ini, bagaimanapun seiring dengan perkembangan kasus yang menimpa Chandra Hamzah dan Bibit Samad Rianto. Dari hari ke hari kasus ini membuat awam atau publik terkesima, terkejut, marah serta apriori terhadap sistem hukum di negara ini.
Dalam kata pengantarnya di akun facebook yang dibuatnya, Usman Yasin memang telah mewanti-wanti para semua pihak agar tidak menaburkan kebencian pada institusi yang ada. Secara bijak Ketua Yayasan Lembak Bengkulu itu juga coba mengingatkan kepada semua pihak yang berada di luar sistem mungkin merasa terusik akan peristiwa penahanan dua petinggi KPK di atas. Bukan nggak mungkin kasus semacam ini seperti gunung es, sesungguhnya mungkin banyak Chandra dan Bibit yang lain yang juga mengalami nasib yang sama, sambung Usman Yasin dalam sambutan di akun Gerakan 1.000.000 Facebookers Dukung Chandra Hamzah dan Bibit Samad Rianto, yang dirilisnya per 29 Oktober 2009.
Memang nggak kita temukan hujatan seperti yang diwanti-wanti Usman Yunus di gerakan ini. Namun kalimat ataupun komentar dari para member gerakan ini cukup membuat telinga kita semua merah. Coba aja dech loe liat sendiri, terus jangan lupa, ikutan gabung juga dan jadilah pendukung yang baik. Seorang facebookers yang bernama Surya Rusfantri menulis di dinding gerakan ini, bahwa dirinya sangat shock mendengar pengakuan Williardi Wizard (WW) sore kemarin.
Surya Rusfantri menggarisbawahi bahwa WW terpaksa membuat dan menyetujui BAP Palsu karna tekanan para petinggi Polri agar dapat menjerat Antasari. Perintah pembunuhan Nasrudin bukan datang dari Antasari melainkan dari dua petinggi Polri. “Dan untuk alasan/hujjah/dalil apalagi yang harus di kemukakan Kapolri untuk tidak mundur, dan jika kemudian SBY tetap tak bergeming dengan situasi ini, maka jangan salahkan kalau kami juga meminta SBY Mundur,” demikian tulis Surya Rusfantri. Seorang facebookers wanita yang bernama Nurul Azizah juga berkomentar yang senada dengan Surya Rusfantri. “Merinding denger kesaksian Wiliardi Wizard,” katanya.
Memang terlalu dini kita untuk menyatakan kasus Chandra dan Bibit telah selesai. Bagaimanapun proses peradilan yang fair harus kita saksi lebih lanjut dalam mengambil kesimpulan yang ada. Kita mungkin akan tetep melihat bagaiman gerakan ini akan tetep mendapatkan antusiasme awam dalam mengikuti kasus Chandra dan Bibit. Kekuatan gerakan ini telah memberi kita harapan bahwa kebenaran pasti bakalan datang jua akhirnya.
Rakyat Indonesia tentu udah letih menantikan kedatangan “Si Ratu Adil”. Usman Yasin dan gerakan ini hanyalah sebuah bentuk penantian sekaligus perjuangan memdambakan keadilan dan kemashalatan yang hakiki seperti yang dicita-citakan pendiri negara ini, UUD 1945 dan Pancasila.
Ferakan ini hanya coba mengingatkan para pejabat dan mengambil keputusan yang ada bahwa rakyat nggak bisa lagi diam apalagi dibodoh-bodohi. Awam atau publik kini mengawasi segala sepak terjang para pemangku jabatan tinggi negara. Jika salah langkah maka rakyat nggak bakalan tinggal diam. Sudah banyak bukti bahwa people power nggak bakalan bisa dilawan oleh tiran yang manapun. Contoh nyata Marcos di Philipina tahun 1986 dan Soeharto tahun 1998.
0 Ocehan:
Posting Komentar