Cerita Kita

Malam tahun baru ziggy ama Neo lagi ngumpul bareng ney. Disebuah warung yang emang menjadi tempat favoritnya Kryptonite. Mereka belom punya rencana mau ngadain apa. Ho... ho... ho... emang nasib loe pada yach...

Neo : “Elen kemana yach?”
Ziggy : “Emang kenapa?”
Neo : “Nggak... gue cuma nanya doang. Emang kenapa, nggak boleh?”
Ziggy : “Boleh aja sich.”
Neo : “Sebenarnya rencana kita apa-an sich?”
Ziggy : “Duduk-duduk aja.”
Neo : “Loe kenapa sich? Dari tadi ngomongnya kayak nggak napsu aja!”
Ziggy : “Napsu kok.”
Neo : “Oyach, tadi siang gue ketemu Raven ama Sheila.”
Ziggy : “Trus.”
Neo : “Mereka pengen ngadain acara bareng kita. Menurut loe gimana?”
Ziggy : “Bagus.”
Neo : “Bagusnya kita ngadain acara apa yach?”
Ziggy : “Terserah.”
Neo : “Loe kenapa sich? Coba dech loe cerita-in ama gue masalah loe tuh, mana tau aja gue bisa bantuin.”
Ziggy : “Tapi loe jangan ketawa yach!”
Neo : “Ok... gue nggak bakalan ketawa. Kalo nggak lucu.”
Ziggy : “Gue lagi suka ney ama seseorang.”
Neo : “Ho... ho... ho... Ternyata eh ternyata, Ziggy juga bisa jatuh cinta rupanya. Ha.. ha.. ha...”
Ziggy : “Ah.. males gue. Nyesel gue cerita.”
Neo : “Tenang... gue kan cuma pura-pura ketawa aja, nggak ketawa beneran!”
Ziggy : “Bodo’... sama aja.”
Neo : “Tapi kan tadi gue bilang, gue nggak bakalan ketawa kalo nggak lucu!”
Ziggy : “Lucu moyang loe!”
Neo : “Moyang gue emang lucu!”
Ziggy : “Terserah loe!”
Neo : “Ok dech... gue nggak bakalan ketawa lagi. Cepetan loe cerita!”
Ziggy : “ Males gue.”
Neo : “Yach udah kalo nggak mau. Mana tau aja gue bisa bantuin juga kan.”
Ziggy : “Yah tapi loe jangan ketawa!”
Neo : “Nah gitu dong!! Itu baru namanya Ziggy. Coba apaan!”
Ziggy : “Gue lagi suka ama seseorang.”
Neo : “Cewe’ cowo’?”
Ziggy : “Banci!”
Neo : “Yang serius dong!”
Ziggy : “Loe yang nggak serius!”
Neo : “Itu sakingnya gue serius. Makanya gue nanya begitu! Biar lebih detail!”
Ziggy : “Yach cewe’ lah masa’ cowo’!”
Neo : “Mana tau aja.”
Ziggy : “Loe mau bantuin nggak!?”
Neo : “Ok, gue serius!”
Ziggy : “Gue suka ama seorang cewe’, bukan banci!”
Neo : “ Janda apa gadis?”
Ziggy : “Nenek-nenek!”
Neo : “Yang bener loe??”
Ziggy : “Bener.”
Neo : “Loe bacanda mulu ah. Yang serius dong!”
Ziggy : “Loe kalo nggak Neo udah gue lipet-lipet loe!”
Neo : “Ha... ha... ha... Yach udah, gue serius sekarang. Cewe’ mana sich yang udah bikin Ziggy suka itu?”
Ziggy : “Kalo gue bilang loe jangan ketawa yach!”
Neo : “Yupz...”
Ziggy : “Elen.”
Neo : “Oooo... Elen mana?”
Ziggy : “Kryptonite.”
Neo : “Gue nggak heran lagi. Gue udah tau kok.”
Ziggy : “Dari mana loe tau?”
Neo : “Kan barusan loe bilang!”
Ziggy : “Menurut loe gimana?”
Neo : “Nggak masalah. Tapi loe udah nembak dia blom?”
Ziggy : “Belom.”
Neo : “Yach udah... loe tembak aja ntar! Gue jamin loe pasti diterima kok. Gue tau, Elen juga suka ama loe.”
Ziggy : “Rencananya gitu.”

Malam udah semakin larut, jam udah menunjukan pukul 23.09. Pada waktu itu, seseorang yang ditunggu-tunggu akhirnya datang juga. Elen, bersama dua orang temennya tanpa basa-basi langsung ikutan gabung.

Elen : “Hy, what’z up!?
Neo : “Hy...”
Elen : “Nggak pergi jalan kalian?”
Neo : “Nggak... Lagi males. Dari mana loe?”
Elen : “Jalan-jalan aja bentar, cari suasana.”
Neo : “Dimana loe ketemu ama anak dua ney?”
Elen : “Di jalanan tadi. Lagi mojok tadi gua liat. Gua tanggap aja sekalian.”
Neo : “Ha... ha... ha... Loe kurang ajar. Loe mojok juga ntar kok.!”
Elen : “Mudah-mudahan aja.”
Ziggy : “Gimana kabar loe be-dua?”
Raven : “Gue baik. Loe gimana?”
Ziggy : “Hampir sama.”
Sheila : “Apa acara kalian?”
Neo : “Kalo gue nggak ada acara sich. Cuma Ziggy kali tuh yang punya acara ntar.”
Sheila : “Apaan tuh Zy. Kok nggak ngajak-ngajak sich!”
Ziggy : “Acara apaan. Acara gue cuma duduk-duduk aja. Neo kali tuh yang punya acara.”
Neo : “Alaaa... bilang aja loe ada acara. Acara special gitu lho. Ha.. ha.. ha..”
Sheila : “Sama siapa tuh.... Pasti beruntung banget tuh orang yang di ajak. Pastinya romantis banget.”
Neo : “Ya iya lah... Zy kan orangnya romantis. Ziggy gitu lho. Ha... ha... ha...”
Ziggy : “Loe apa-apaan sich, nyebarin gosip aja loe!”
Neo : “Gosip apa gosip....”
Elen : “Kita bikin acaranya disini aja. Sambil makan gitu!”
Neo : “Alaaa... makan aja kerja loe.”
Elen : “Gua makan buat hidup!”
Neo : “Ya... ya.. ya...”
Raven : “Yach udah, kita makannya disini aja. Malam ini biar gue yang traktir. Loe pada mau pesan apa?”
Neo : “Waahh... Ini ney yang gue tungguin dari tadi. Gue Nasi goreng ama just Alphokat aja.”
Sheila : “Aku just Tomat aja.”
Raven : “Makannya nggak?”
Sheila : “Nggak. Aku udah kenyang kok.”
Ziggy : “Gue makannya sama kayak Neo, cuma gue minumnya air jeruk panas yach.”
Raven : “Loe pesan apa?”
Elen : “Gua sate aja!”
Raven : “Minumnya?”
Elen : “Sama aja kayak Sheila!”
Sheila : “Oyach, gimana grup kalian, masih hidupkan?”
Ziggy : “Masih lah.”
Sheila : “Masih nerima anggota baru nggak?”
Neo : “Buat Sheila apa sich yang nggak!”
Ziggy : “Iya, gabung aja bareng kita!”
Raven : “Kalo gue boleh nggak?”
Neo : “Boleh lah. Tapi loe bagian konsumsinya yach!”
Ziggy : “Ha.. ha... ha... Iya bener.”
Raven : “Iya gue bagian konsumsinya, tapi gue bukan bendaharanya.”
Elen : “Pesanan kita udah datang tuh.”
Neo : “Waaaahh...”

Setelah pesanan datang, tanpa basa-basi Neo langsung melahap pesanannya. Melihat kelakuan Neo, Ziggy langsung juga melahap pesanannya, seperti nggak mau kalah. Kelaparan sekali mereka yach....

Sheila : “Keliatannya udah jam 12 ney.”
Ziggy : “Waaahh... iya ney... Gue lupa beli trompet.”
Elen : “Nggak usah.”
Raven : “Iya, nggak usah. Mending kita niknatin aja malam ney dengan apa adanya!”
Ziggy : “Mmmmm... Kata-kata loe puitis banget.”
Neo : “Ha... ha... ha...”
Sheila : “Neo, kamu kan ketuanya, jadi kamu yang memimpin do’anya!”
Neo : “Do’a apaan?”
Sheila : “Buat grup ini!”
Ziggy : “Yupz, bener tuh!”
Elen : “Yach, gua juga setuju.”
Raven : “Iya Neo. Lagian kita berdua juga kan udah gabung ney!”
Neo : “Ok lah kalo begitu.”
Ziggy : “Yang serius!”
Neo : “Gue kan orang selalu serius.”
Ziggy : “Terserah Up to you loe dah.”
Raven : “Pake bahasa satu-satu dong!”
Neo : “Mubazir bahasa loe.”
Ziggy : “Yach udah, cepetan!”
Neo : “Ok. Ehm...”
Ziggy : “Mulai lagi dah.”
Sheila : “Yach udah, kamu lanjut aja Neo!”
Neo : “Zy ngangguin konsentrasi gue mulu’!”
Ziggy : “Yach udah, gue diam. Cepetan loe!”

Hening sejenak.....

Neo : “Semoga, di tahun baru ini, dan dengan bertambahnya anggota baru juga, Kryptonite bisa lebih menghibur, lebih dewasa, lebih dan tambah pinter, pokoknya lebih-lebih dech. Dan juga buat temen kita yang satu ney, supaya di terima sisinya. Amin.”
Raven : “Amin.”
Elen : “Amin.”
Sheila : “Amin.”
Ziggy : “Di sisinya apaan?”
Neo : “Yaaa... di sisinya...”
Ziggy : “Oyach... Amin... Amin... Amin...”
Neo : “Eiit, jangan lupa juga, buat temen-temen yang baca ato pun nggak cerita kita hari ini, gue, Ziggy, Elen, Sheila dan juga Raven, ngucapin selamat Tahun Baru 2010 buat kalian semua....”
Ziggy : “Yupz... Semoga di tahun baru ini, apa yang belom kalian capai di tahun 2009 bakalan tercapai di tahun ini...”
Sheila : “Semoga apa yang udah kita lakukan di tahun 2009 menjadi palajaran berharga buat kita untuk lebih maju menghadapi tahun 2010...”
Elen : “Semoga di tahun ini, bakalan menjadi menyenangkan dari tahun lalu...”
Raven : “Semoga apa yang kita inginkan tercapai di tahun ini...”
Ziggy : “Semoga... semoga... semoga.....”
Neo : “Amin semuanya...”
Ziggy : “Amin amin aja loe!”
Neo : “Bilang Amin kan mudah-mudahan semua tercapai!”
Sheila : “Udah udah... Kalian jangan berantem mulu!”
Raven : “Iya... ceritanya mau habis tuh!”
Neo : “Tuh Zy cari perkara.”
Ziggy : “Kenapa loe!”
Neo : “Eeee... gue lipet-lipet juga loe!”
Sheila : “Yach udah... udah...”
Raven : “Ney ayam bakar!’
Neo : “Wah, dapet darimana loe?”
Raven : “Tadi gue minta tolong ama yang punya warung. Tapi cuma ada dua!”
Elen : “Kenapa nggak bilang dari tadi!”
Raven : “Surprise”
Zigyy : “Asyik... asyik...”
Neo : “Ada yang mau!?”
Ziggy : “Mau... mau... ha.. ha... ha...”

Akhirnya selesai juga dech cerita hari ini. Sampai juga lagi.... Daaaaaaaa.......