Saat ini semakin banyak orang yang memanfaatkan fasilitas spa. Namun tentunya masih ada juga sebagian dari kita yang belom pernah ke spa (salah satu nya gue, hi,., hi,., hi,.,). Berikut adalah kiat buat menyiapkan diri sebelom masuk ke ruang spa. Ney juga gue dapet dari testimoni temen-temen gue yang udah pernah ke sana.
Masuk ke dalam ruang spa ato tempat pijat seperti memasuki ruang yang amat tenang. Sangat disarankan untuk menonaktifkan ponsel ato barang-barang elektronik lain yang loe bawa. Why? Karna seharusnya di tempat seperti ini para pengunjung bisa menikmati ketenangan dan keharmonisan.
Umumnya, tempat-tempat spa yang besar akan menyediakan jubah ato kain sebagai penganti pakaian yang loe kenakan. Sebagian besar perawatan di spa akan membuat loe harus melepas pakaian secara keseluruhan. Namun, jika loe nggak nyaman, loe masih bisa mengenakan pakaian dalam kok. Jangan lupa buat mengomunikasikan ama terapis bagian tubuh mana yang loe nggak pengen disentuh saat pijitan. Umunya ney, buat wanita yang belom terbiasa, mereka biasanya akan meminta untuk nggak dipijat bagian dadanya.
Buat kebersihan dan memastikan minyak yang diaplikasikan pada tubuh bener-bener meresap pada tubuh, ada baiknya loe membersihkan ato se-nggak nya membasuh tubuh yang terasa kotor. Namun, jika emang udah terasa sangat kotor, loe bisa pilih perawatan yang menghilangkan tumpukan kulit mati, seperti scrubbing. Begitu juga dengan perawatan facial, akan lebih baik jika loe membersihkan wajah dari makeup sebelom melakukan treatment ini. Walaupun si terapis bakalan membersihkan wajah loe, namun, akan lebih pasti bersih dan menyeluruh jika loe nggak menggunakan make up sama sekali sebelom perawatan facial. So, kalo pengen pergi ke spa, ada baiknya loe nggak perlu berdandan dulu. Karna itu bakalan menyia-nyiakan perjuangan loe. Namun kalo loe pengen pergi ke pesta, yach terserah loe mau dandan apa nggak.
Ada sebagian orang yang merasa ketidaknyamanan pada tubuh, sehingga dia pergi ke spa buat dipijat. Padahal, dia nggak tahu persis bagian mana yang sakit. Ketika terapis menekan daerah yang sakit, dia merasa kesakitan. Nggak sedikit orang yang diam aja saat si terapis menekan terlalu kencang. Ujung-ujungnya, keduanya nggak mendapatkan apa yang diinginkan. Si pengunjung nggak merasa puas, si terapis pun nggak belajar. Oleh karna itu, untuk kepuasan loe juga, loe jangan lupa buat mengatakan kondisi loe. Seandainya loe merasa tekanan si terapis terasa terlalu kuat, katakanlah, bahwa sesungguhnya loe cinta ama dia ^_^. Nggak, maksud gue, bilang aja langsung kalo loe merasa tekanan si terapis itu terasa terlalu kenceng, bilang aja gini, “Eh... loe nekan nya kenceng banget, sakit tau!”. Tapi dalam bahasa yang sopan yach (hi,., hi,., hi,.,)
Budaya tip masih dibilang jarang dibicarakan, karna bukan budaya asli Indonesia. Tapi, udah banyak orang yang memberlakukan kebiasaan ini. Tip itu menurut gue semacam ‘penghargaan’ atas pelayanan yang baik yang diberikan si terapis ama loe. Umumnya, seseorang memberikan tip serelanya. So, nggak ada pedoman khusus buat yang satu ini. Kalo loe ngasih tip nya 10 jt, juga nggak apa-apa, yang penting rela aja (ho,., ho,., ho,., gedean tip nya daripada sewanya). Namun, jika loe memerhatikan struk belanja makanan di restoran, misalnya, umumnya ada pajak servis sebesar 10-20 persen. Yach, diperkirakan aja sekitar persentase tersebut dari total harga treatment loe ama si terapis. Nggak jarang, para terapis ini bakalan memberikan pelayanan terbaik mereka di kunjungan loe berikutnya jika loe memberi tip yang menyenangkan mereka. Namun, bukan berarti kalo loe nggak ada memberi tip, mereka nggak sepenuh hati buat melayani loe.
0 Ocehan:
Posting Komentar