Jr. Info
Jumat, 30 Maret 2012
1. Evolusi si Kulit Bundar
> Pada Awalnya
Bola awal piala dunia, mulai tahun 1930-an hingga 1950-an, berwarna cokelat dan terdiri dari 12 panel kulit yang dijahit bersama-sama. Di tahun 1950, bola tersebut mengalami perubahan warna menjadi kuning dengan tujuan agar lebih mudah dilihat. Selain itu panel kulitnya pun bertambah menjadi 18 buah sehingga membuat bentuk bola lebih sempurna dan penyebaran ketegangan merata.
> 1966 Bola Piala Dunia disebut Slazenger’ball yang dengan sejumlah perubahan seperti penambahan panel yang sebelumnya 18 buah menjadi 24 panel kulit. Ada juga lapisan yang menghasilkan konsistensi dan retensi terhadap air.
> 1970-1978 Muncul desain modern yang menjadikan Adidas menjadi bola piala dunia selama 11 kali berturut-turut. Bola itu menampilkan 32 panel kulit
> 1982-1986 Adidas memadukan bahan sintetis dengan kulit, dan tahun 1986 muncullah bola sintesis yang tidak bisa menyerap air.
> 1990-2002 Generasi pertama dari bola piala dunia yang terlihat hidup dan cepat. Hal ini karna Adidas melapisi bola dengan beberapa bahan buatan tangan manusia.
> 2006-2010 Desain 32 panel kulit tidak lagi digunakan menyusul desain 14 panel yang diikat buka dijahit. Tahun ini, bola piala dunia akan menerapkan desain 8 panel kulit.
2. Bola Serba Sebelas
Si kulit bundar dari Adidas ini hadir dalam filosofi serba sebelas. Makna angka 11 menjadi salah satu inspirasi pembuatan bola tersebut. Kebetulan, di Afsel ada 11 suku dan 11 bahasa resmi. Selain itu, angka 11 merupakan jumlah pemain dal setiap tim. Maka, desain bola ini tak jauh-jauh dari filosofi angka tersebut.
Maka dari itu, bola itu memiliki 11 warna. Warna-warna cerah penuh semangat dari Afsel sangat dominan dalam bola tersebut. Ada gambar segitiga yang terinspirasi dari figur luar stadion Johannesburg’s Soccer City. Masing-masing elemen desain tersebut menampilkan warna cerah Afsel. Nama resmi bola untuk pegelaran Piala Dunia kali ini adalah Jabulani. Dalam bahasa Zulu, kata itu berarti ‘untuk merayakan’.
Jabulani merupakan bola ke-11 Adidas yang dipakai untuk Piala Dunia. Sepuluh bola sebelumnya adalah The Telstar (PD 1970), The Telstar Durlast (PD 1974), The Tango (PD 1978), The Espana (PD 1982), Azteca (PD 1986), Etusco Unico (PD 1990), Questra (PD 1994), Tricolore (PD 1998), Fevernova (PD 2002), dan Teamgeist (PD 2006).
3. Kelebihan Jabulani
- Lebih akurat
- Lebih stabil
- Lebih ringan
- Lebih mudah menciptakan efek lengkung
- Tak terpengaruh ketinggian lokasi
- Tak terpengaruh cuaca
- Daya cengkraman lebih baik
- Efek futuristik
0 Ocehan:
Posting Komentar