Jr. Info
Minggu, 11 April 2010
Jika aku bisa turunkan pelangi, akan kutuliskan namamu disana dan akan aku letakkan kembali ke angkasa. Agar kau tahu, betapa berwarnanya hidupku sejak kehadiranmu.
Yupz, seandainya itu bisa ku lakukan, pasti bakalan aku lakukan untukmu, hanya untukmu. Aku pasti itu untuk saat ini. Namun bukan berarti besak ato lusa aku akan berubah pikiran tentangmu, tidak. Itu semua tergantung padamu. Karna untuk hal yang satu ini, kau yang menentukannya.
Hanya sekedar ingin kau tahu, saat aku memulai merangkai kata-kata ini, aku merasa sebuah keindahan telah menghampiriku. Aku nggak tahu, apa itu untuk selamanya, ato bahkan mungkin hanya untuk sementara. Namun yang pasti, itulah yang kurasakan saat ini.
Saat ku tahu kau mencariku, aku berharap kau mencari sesuatu yang juga ingin ku dapatkan. Namun semuanya berubah saat kau telah menemukanku. Kau tak mencari sesuatu yang ku harap kau inginkan. Kau hanya mencari ku, bukan mencari sesuatu dariku. Itulah yang ku lihat malam ini. Yang sedikit membuat ku sesal.
Namun tak apalah, kalo memang itu yang terjadi. Sudah melihat dan berbicara denganmu, aku rasa itu sudah cukup buatku. Aku senang kau mencariku hanya untuk bertemu dengan ku. Menghabiskan malam terakhirmu disini. Mmm... malam terakhirmu disini. Satu kalimat yang tak kuharapkan, namun harus kuterima. Hanya karna satu kalimat itu, begitu banyak pengharapan yang datang padaku untukmu. Aku berharap, ini bukanlah malam terakhirku bertemu denganmu. Namun, menjadi awal dari segala hal yang ku inginkan darimu.
Saat ini, aku merasa telah menjadi salah satu dari segelintir orang yang paling bahagia di dunia ini. Karna telah bertemu dengan satu-satunya orang yang paling ku sukai saat ini. Di lain sisi, aku juga merasa telah menjadi salah satu dari sekian orang yang paling penakut. Karna telah menyia-nyiakan orang yang paling ku sukai, yang notabane, telah ada dihadapanku.
Aku terlalu pengecut untuk memulainya lebih dulu. Aku tak punya kemampuan untuk melakukannya. Aku terlalu menekan perasaan ku, hingga akhirnya menimbulkan rasa penyesalan pada diriku sendiri. Rasa itu timbul tidak untuk esok ato lusa, namun hari ini, pada saat ini. Aku telah merasakannya.
Hanya dengan tulisan ini aku bisa melampiaskan segenap penyesalan ku. Hanya dengan tulisan ini aku bisa menumpahkan perasaan yang ada pada diriku saat ini. Hanya dengan inilah aku bisa.
Aku memang bukan seorang puitis yang bisa merangkai kata-kata indah untukmu. Memang bukan aku. Aku hanya seseorang yang mencoba untuk membuatmu mengerti dan paham dengan perasaan ku melalui kata=kata. Kau tak perlu memaksa dirimu untuk mengerti, karna aku tak bermaksud memaksamu untuk mengerti aku. Karna menurutku, perasaan itu tak seharusnya dipaksakan. Hanya yang aku mau, kau tahu dengan semua ini. Itu sudah cukup bagiku. Walaupun hanya dengan sebuah tulisan, namun inilah ungkapan perasaan ku yang sebenarnya, inilah goresan hati ku yang sesungguhnya.
0 Ocehan:
Posting Komentar